Senin, 09 Januari 2012

HASIL PENELITIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUMAHAN CV. SATE PADANG ELOK BASAMO

HASIL PENELITIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUMAHAN CV. SATE PADANG ELOK BASAMO
 Alamat : Telanai Pura Kota Jambi   Nama Usaha : Sate Padang Elok Basamo 
  
Hasil Survey Kami  Tentang produksi sate padang atau biasa disebut usaha rumahan,  Berikut Laporan Hasil penelitian :  Siklus Produksi Sate Padang Elok Basamo          
Pembelian MenghasilkanPada usaha sate padang ini mengunakan metode pokok pesan dan juga metode pokok proses dimana usaha ini melayani pesanan akan tetapi dengan produk yang sama dan tidak adanya target atau diharuskan minimal nilai pemesanan karena usaha ini hanya ada satu produk yakni sate, dan tidak bias memenuhi keperluan konsumen dengan produk yang lain. Seperti contoh : Minimal Pemesanan Sate padang/ kacang  50 porsi. 
Usaha ini selain menerima pesanan juga langsung memasarkan produk yang sudah dibuat  secara langsung melalui karyawan bagian pemasaran. Karyawan dari usaha ini terdiri dari 2 : 
1. Karyawan pemasaran  
2. Karyawan pengolah bahan baku menjadi bahan jadi 

Jadi perusahan ini menganut pesanan dan juga proses, yang mana akan lebih jelaskan pada siklus akuntansi biaya.   Berikut kami gambarkan siklus dari akuntansi biaya dari usaha sate ini :                     

Siklus akuntansi biaya pada usaha ini berbeda dengan usaha yang bersekala besar karena di dalam usaha ini tidak adanya biaya overhead pabrik. Dikarenakan usaha ini tidak adanya mengahurskan konsumen dalam nilai minimal pemesanan,  Usaha ini  memberikan keleluasan bagi konsumen untuk memesan sesuai kebutuhan, dan usaha ini juga tidak menetapkan harga yang berbeda antara harga pesanan dengan harga yang dipasarkan atau harga standar, akan tetapi  perusahaan ini menggunakan harga standar dalam pemasaran dan tidak adanya pemotongan harga akan tetapi konsumen di berikan bonus.   Contoh kasus: Andi memesan sate kepada pengusaha Sate elok basamo dengan jumlah 100 porsi, harga sate 1 porsinya Rp. 10.000,-  berarti andi harus membayar  100 porsi sate dengan uang Rp. 1.000.000,-( 100 x Rp. 10.000,-).  Dikarenakan usaha ini menggunakan harga standar sate yang biasa dipasarkan dan tidak adanya memperhitungkan biaya dari produksi itu sendiri, dan perusahan tidak memberikan potongan harga meskipun konsumen memesan dalam jumlah banyak, akan tetapi  usaha memberikan bonus tambahan porsi pesanan, misalkan : seseorang memesan 100 porsi sate maka akan diberikan bonus porsi tambahan sebanyak 10 porsi, jadi konsumen terima 110 porsi sate.  Alasan kenapa usaha ini tidak memperhitungkan harga lain dalam pemesanan atau biaya produksinya, karena usaha ini hanya menciptakan satu produk saja dan bahanbakunya pun sama seperti mereka memproduksi setiap harinya dan juga mereka sudah mendapat laba dari perhitungan tersebut.  Sekilas gambaran tentang biaya dalam usaha produksi sate padang Elok Basamo : Modal awal : Rp. 1.500.000,- / Hari  Biaya : - Bahan baku :  a. Beras 15 kg @9.000,  = 135.000,-  b. Daging 5 kg @ 70.000,-  = 350.000,- c. Ayam 10 kg @ 25.000,-  = 250.000,-  d. Jeroan 5 kg @ 40.000,-  = 200.000,- + Jumlah    Rp. 935.000,-   - Bumbu Dan Lain- lain :    Rp. 305.000,- + Jumlah       Rp. 1.500.000,-  Selanjutnya yakni beban gaji karyawan, sebelumnya bias dijelaskan usaha ini memberikan upah kepada karyawan yakni per hari yang mana karyawan terdiri dari 8 orang, 4 pengolah dan 4 pemasaran,  dan uapah sama nilainya, upah juga di ambil dari Pendapatan pemasaran bukan dari modal.  Berikut rincianya:  Gaji karyawan     = Rp.50.000,-/hari Jumlah Karyawan    = 8 orang  Perusahaan banyak produksi   = 250 porsi/ hari   Pendapatan (250 x 10.000,-)   = Rp. 2.500.000,- Laba kotor ( 2.500.000,- - 1.500.000,-) = 1.000.000,-  Gaji karyawan 8 x 50.000,- = 400.000  = 400.000 x 30 hari = 12.000.000,-  Laba bersih = 600.000,-/Hari             Rp. 600.000,- x 30 hari = 18.000.000,/ bulan  Laba perbulan – sewa Tempat = 18.000.000,- - 400.000,-  Jadi laba bersih perbulan yakni = Rp. 17.600.000,-  

 Kesimpulan dari pada peelitian kami adalah usaha yang kam teliti ini merupakan usaha rumahan yang menggunakan metode proses dan pesanan, akan tetapi menggunakan produk yang sama dan tidak adanya perhitungan biaya produksi dan biaya bahan baku, dengan satu catatan usaha ini harga produk sesuai dengan kenaikan atau menurunya bahan baku.  Jika bahan baku yang digunakan harga nya naik maka harga produk pun akan mengalami kenaikan juga, begitu juga sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar